![]() |
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto menyambut kedatangan Laksamana TNI Yudo Margono yang hadir di Rakernas LDII 2023 lalu. Foto: LINES. |
JAKARTA (5/10)– Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari jadinya yang ke-79 pada 5 Oktober 2024. Sejarah mencatat bahwa TNI lahir dari rakyat dan terus mengawal keamanan serta ketertiban bangsa. Apresiasi terhadap peran TNI disampaikan oleh Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso.
“Pada era Orde Baru, TNI, yang dikenal sebagai ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), menerapkan doktrin Dwifungsi yang memungkinkan ABRI berperan dalam ranah sipil. Namun, ketika Orde Baru runtuh, ABRI tidak mengambil kesempatan untuk melakukan kudeta. Begitu pula saat Presiden Gus Dur dilengserkan MPR, TNI tetap berpegang pada UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI,” ungkapnya.
KH Chriswanto menilai bahwa profesionalitas TNI dalam mengawal Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI telah teruji sepanjang sejarah. Saat ini, profesionalitas tersebut dihadapkan pada tantangan perang modern yang semakin kompleks. “Perang asimetris yang melibatkan proxy dan komunikasi, serta ideologi asing yang dapat mengganggu eksistensi Pancasila, menjadi tantangan tersendiri,” jelas alumni Newcastle University itu.
Dia menambahkan bahwa perang ekonomi dan ancaman siber menjadikan TNI harus terus beradaptasi. Ia mengacu pada konflik seperti perang Israel melawan aliansi Hamas dan Hizbullah, serta perang Rusia-Ukraina, di mana teknologi memainkan peran penting.
“Perang Rusia-Ukraina menunjukkan bagaimana perang ekonomi dan embargo berpengaruh, sehingga Kementerian Pertahanan Rusia juga memerlukan pakar ekonomi untuk bertahan,” katanya.
KH Chriswanto berpendapat bahwa tema hari ulang tahun TNI, “TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju,” menjadi teladan bagi elemen bangsa lainnya untuk memastikan pembangunan berkesinambungan.
“Sebagai negara yang menganut politik bebas aktif, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam menjaga perdamaian dunia. Kami berharap TNI terus berperan aktif, tidak hanya dalam pertahanan nasional tetapi juga dalam kerangka internasional,” tegasnya.
Di sisi lain, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistiyono, menekankan pentingnya adaptasi TNI terhadap teknologi modern. “Aspek pertahanan kini sangat bergantung pada kecanggihan teknologi. TNI perlu memiliki alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang mutakhir dan personel yang terampil,” ujarnya.
Singgih, yang juga Ketua DPP LDII, berharap pemerintah meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI seiring dengan standar kehidupan yang semakin tinggi. Kesejahteraan yang baik akan mendukung kesiapan TNI dalam melindungi negara.
Ia menekankan pentingnya mempersiapkan Indonesia dengan pertahanan yang kuat melalui personel militer terlatih, organisasi yang rapi, dan peralatan yang up-to-date. Semua ini penting untuk memastikan Indonesia dapat mengantisipasi ancaman di masa depan. Sumber: ldii.or.id (Laras/LINES)
إرسال تعليق